Jumat, 17 Januari 2014

[FF] It Just To Be You chapter 2



Title: It just to be you

Genre: sad, angst, romance

Cast: Oh Sehun, park jinri

author : white2doh

DONT BE A PLAGIATOR


sehun pov


“Kyungsoo-ah! Kau ingin disebut pengecut?” Tanya Chanyeol.



“Ani! Tapi.. bagaimana jika kita kalah lagi?” Jawab KyungSoo.


Semuanya terdiam. Akhirnya aku angkat bicara.


“Sepertinya aku tidak bisa.”



“Apa?” Tanya mereka bersamaan.



“Aku … aku harus menjaga gadis itu.”



“Gadis itu penting bagimu daripada harga diri Joon Myeon hyung?” Tanya Jongin.


“Aku tahu… aku .. menyesal… tapi… apakah kita tidak menghentikan ini saja? Joon Myeon hyung pasti tidak suka kita melakukan ini.” Jawabku.


“Lalu? Mereka akan berulah lagi! Aku lelah, Sehun-ah… siapa korban mereka kali ini? Kyungsoo? Baekhyun? Jongin? Aku? Kau? Mereka tidak akan menyerah…” kata Chanyeol. Kali ini aku terpojok dengan kata2nya.


“Tanpamu, kami tidak ada apa2nya.” Kata Kyungsoo menepuk bahuku. Aku menatap foto joon myeon hyung yang ada di meja.



“Soal gadis itu… biarkan dia pulang sendiri kali ini. Kumohon. Kali ini saja.” Kata Jongin.



Jinri pov



Saat istirahat kedua,



“Aku akan menepati janjiku sekarang.” Kata sehun ketika bel baru saja berbunyi.



“Ne? Jika kau masih sibuk tidak apa2…”


“Aku butuh kau sekarang.” Kata sehun lirih sambil memegang erat lenganku.



“Baiklah.” Kataku. Dia langsung membawaku ke taman sekolah.



“Kau kenapa?” Tanyaku ketika kami sudah duduk di kursi taman.


“Hm.. apakah tidak apa2 jika kau malam ini pulang sendirian?”


“Ne? Wae? Kau sibuk malam ini?”


“Iya. Aku tidak bisa menghindar.”


“Baiklah. Aku tidak apa2 pulang sendirian.”


“Kau yakin? Apa aku harus tidak ikut?” Tanya Sehun menatapku cemas.


“Aku yakin. Lagipula ini bukan pertama kalinya aku pulang sendirian.”


“Tapi ini lingkungan barumu.”


“Ani. Aku baik2 saja.” Tanpa sengaja aku menyentuh kedua tangannya. Tangannya gemetar. “Sehun-ah.. kau kenapa?”


“Tidak apa2.. aku terbiasa seperti ini.” Kata sehun menyembunyikan tangannya.


“Katakan padaku. Kau kenapa?” Tanyaku. Sehun memalingkan wajahnya. “Tatap aku sehun-ah! Kau kenapa?”


Perlahan, sehun menatapku. “Aku… takut..”


“Takut? Ada apa sebenarnya?”


Tiba2 sehun langsung memelukku. Aku kaget dan ingin melepaskannya. Tapi aku pikir ini bisa menenangkannya. Jadi aku hanya diam.


“Mianhae… aku tidak sengaja.” Kata sehun setelah beberapa saat memelukku.


“Gwencahana. Jika itu bisa membuatmu tenang.”kataku. Sehun tersenyun lalu kembali mengacak2 rambutku. “Hajima!” Kataku sambil merapikan kembali rambutku.


“Aku akan menceritakannya ketika sampai di rumah, arraseo?” Kata sehun sambil mengacungkan jari kelingkingnya ke araku.


“Arraseo..” jawabku sambil mengaitkan jari kelingking ku ke jari kelingkingnya.


Saat pulang sekolah,


Sehun sudah ditunggu oleh teman2nya di depan pintu gerbang.


“Semuanya. Ini jinri. Jinri-ya. Ini teman2ku.” Kata sehun.


“Aku Chanyeol.”


“Aku Baekhyun.”


“Kyungsoo.”


“Kau tahu aku, kan? Jongin.”


“Senang bertemu kalian.” Kataku.


“Jinri-ya, sepertinya Sehun tidak bisa pulang denganmu malam ini. Mianhae…” kata Chanyeol.


“Gwencahana. Sepertinya masalah kalian lebih darurat.” Kataku. Entah kenapa semuanya saling pandang.


“Kau pulanglah. Sudah terlalu malam.” Kata sehun sambil memegang kedua pundakku.


“Ne. Kau jangan pulang terlalu malam.”


“Iya. Hati2.”


Aku berjalan ke arah rumah sehun. Entah kenapa perasaan ku sangat tidak karuan. Aku khawatir mengenai Sehun. Apa aku harus kembali?


Author pov


Sehun dkk sudah sampai di tempat yang dijanjikan. Tae moo sudah menunggunya.


“Sehunnie.. kau kah itu?” Tanya Tae Moo mengejek.


“Tolong jangan ganggu kami lagi.” Kata KyungSoo.


“Hey pria cantik! Seharusnya kau tidak ikut.” Kata salah seorang pasukan tae moo.


“Cantik? Haha. Kau terlalu banyak membaca manga.” Kata kyungsoo menatap tajam org itu.


“Sialan kau!”


“Diam! Sehunnie, bagaimana keadaan hyungmu, Kim Joon Myeon?” Kata Tae Moo. Amarah Sehun memuncak ketika dia mendengar nama itu.


“Jangan ganggu dia! Dia sudah tenang di surga!” Bentak Sehun.


“Beraninya kau membentakku. Hey, serang mereka!”


Terjadi baku hantam diantara mereka. Saling pukul, tendang. Bahkan sekarang Kyungsoo dan baekhyun sedang ditendang2.


Namun, Sehun berhasil mengalahkan tae moo dan 2 org lainnya. Sedangkan Jongin 4 org. Dan chanyeol 2 org. Sebenarnya baekhyun dan kyungsoo sudah berhasil mengalahkan 1 org. Namun kali ini kekuatan mereka benar2 terkuras.


“Taemoo! Aku sudah menang, jadi jangan ganggu hyungku lagi! Jika itu terjadi, aku akan membuatmu berada di neraka.” Ancam Sehun.


Taemoo dan pasukannya lari. Sementara itu Kyungsoo dan Baekhyun masih tergeletak lemah.


“Baekhyun-ah! Kyungsoo-ah!”teriak chanyeol. Dia menghampiri Baekhyun dan Kyungsoo.


Sementara itu, sehun terbujur kaku melihat semua yang ada di hadapannya sekarang. Dia menatap ponselnya cemas.


“Sehun-ah.. sebaiknya kau pulang. Jinri mungkin sedang menunggumu. Soal Baekhyun dan Kyungsoo biar aku dan chanyeol yang mengurusnya.” Kata Jongin.


“Tapi…”


“Pulanglah…”


“Baiklah.” Sehun bangkit dan mengambil tasnya. Dia berjalan ke arah Kyungsoo dan baekhyun.


“Semuanya berakhir, hyung. Maaf membuatmu seperti ini.” Kata sehun.


“Tadi kau hebat, sehun-ah.” Kata baekhyun.


“Aku pulang, hyung. Jaljayo.” Pamit Sehun.


Author pov


Di perjalanan pulang, dikepalanya masih berkecamuk bagaimana hyungnya terluka. Dan yang paling nyata, bayangan jinri. Sehun tahu wajah khawatir jinri ketika hendak pulang tadi.


‘Bagaimana reaksi jinri melihatku seperti ini?’ Batin sehun.


“Apa yang kau lakukan, Oh Sehun?” Ada suara seorang perempuan. Rasanya sangat familiar. Sehun menoleh kebelakang, asal suara itu. Disana ada Jinri yang sedang menatapnya marah.


“Urusan penting itu, berkelahi?” Tanyanya lagi sambil mendekatiku.


“Maaf.”


“Lihat wajahmu.” Dia memegang wajahku dan menyentuh salah satu luka ku. Aku meringis kesakitan. “Pabo.”


“Lututmu kenapa?” Tanyaku ketika tidak sengaja melihat lututnya yang penuh darah.


“Ah.. ani.. bukan apa2. Aku hanya terjatuh.”


Aku berjongkok di hadapannya. Dia menatapku bingung.”kenapa bingung? Ayo naik.”


“Oh?”


“Kau pasti sulit berjalan. Kita akan berjalan jauh. Sepertinya tidak ada bus lagi jam seperti ini.”



“Aku baik2 saja.” Aku langsung memaksanya naik. Akhirnya dia menurut juga.


“Kenapa kau belum pulang?” Tanyaku.


“Perasaanku tidak enak saat melihatmu dan teman2mu. Jadi aku memutuskan menunggumu.”


“Kenapa jadi terjatuh?”


“Tadi aku dikejar2 org mabuk. Untung aku sempat bersembunyi di balik pohon.”


“Menyesal menungguku?”


Jinri menggelengkan kepalanya. “Ani. Aku tidak menyesal sama sekali.”


Sesampainya di rumah,


“Woah! Aku lapar.” Kata jinri ketika sudah turun dari punggung sehun.


Sehun langsung berjalan ke arah kamarnya. “Sehun-ah… kau mau kemana?”


Langkah sehun terhenti. Berbalik ke arah Jinri. “Ke kamarku. Kenapa?”


“Cuci lukamu. Kau punya kotak p3k bukan?”


“Luka ku baik2 saja.” Sanggah sehun.


“Tapi bisa infeksi. Sudah cepat turuti saja perintahku.”jinri menyeret sehun menuju sofa. “Tunggu. Dimana kotak p3k?”


“Di laci kamarmu. Laci nomor 3.”


“Arra.” Jinri berjalan ke kamarnya. Dan kembali dengan kotak p3k ditangannya. Lalu duduk di samping sehun.


“Arkh!” Rintih sehun ketika kapas beroleskan alkohol menyentuh permukaan lukanya.


“Sakitkah?” Tanya jinri.


Sehun mengangguk lemah.


“Aku akan lebih pelan.” Sehun menutup matanya.


“Sudah selesai!” Kata jinri membuat sehun membuka matanya.


“Gomawo.”


“Aku akan mandi.” Kata jinri beranjak dari duduknya. Namun sehun menariknya hingga jinri kembali terduduk


“Kau mengobati luka orang lain tapi tidak mengobati lukamu sendiri?”


“Ah itu.. hehe.”jinri menggaruk2 kepalanya yg tdk gatal.


“Sini.”Sehun menyandarkan badan jinri dan mengangkat kedua kaki jinri ke atas.


“Apa? Apa yang kau lakukan?!” Kata jinri panik.


“Mengobati lukamu tentu saja.”


Jinri menghela napas lega.


“Wae?”Tanya sehun.


“Ani. Gwenchana.”


“Kau berpikiran yang tidak2, bukan?”


“Aniyo!”Sanggah jinri. “Arkh!”


“Wae?”


“Kau terlalu kasar!”jinri memukul kepala sehun.


“Appo!” Sehun memegangi kepalanya. Lalu menempelkan plester luka pada lutut jinri. “Selesai! Mandilah.”


“Oke. Hm… kau mau makan apa? Biar setelah aku mandi akan kumasakkan.”


“Kau akan masak semua yang kuinginkan?” Tanya sehun.


“Iya. Semuanya.” Jawab jinri berbinar2.


Sehun menunjukkan smirknya.


Setelah sehun mandi,


“Makanan sudah siap?” Tanya sehun sambil mengeringkan kepalanya.


“Siap? Aku hanya akan mulai! Kenapa kau berikan menu yang sangat susah?”


“Kau yang mengatakan akan memasakkan semua yang kuinginkan. Apa aku salah?” Tanya sehun tanpa ekspresi bersalah.


“Baiklah. Aku tidak akan masak itu malam ini. Tapi suatu saat aku akan memasakkannya untukmu. Aku janji.”


“Hey, mana bisa seperti itu?”Kata sehun protes.


“Mianhae .. aku akan melakukan apapun untukmu malam ini. Jinjja!”


“Benarkah?” Tanya sehun menunjukkan smirknya sambil berjalan menuju jinri.


“Iya. Apa yang kau lakukan, sehun-ah?” Tanya jinri takut2 berjalan mundur. Namun malang dia terbentur dinding yang ada dibelakangnya


To be continued

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site Review 2021
    Our Lucky Club Casino Site Review luckyclub.live How are Lucky Club casino sites operated? Read our Casino reviews for more details, promotions, payout percentages and more. Rating: 3 · ‎Review by LuckyClub.live

    BalasHapus