Kamis, 16 Januari 2014

[FF] It Just To Be You chapter 1



Title: It just to be you
Genre: sad, angst, romance
Cast: Oh Sehun, park jinri
author : white2doh/kyunqsong/

DONT BE A PLAGIATOR!


Sehun pov

"Oh Se Hun! Sudah berapa kali kubilang jauhi aku!" Teriak Sun Mi. Aku hanya terdiam menatapnya.


"Aku sudah bersama Kwang Hee. Jadi, tolong lupakan aku."lanjut Sunmi lagi. Kemudian dia pergi. Aku masih terpaku menatap kepergiannya.



Aku berjalan menyusuri sungai Han. Pikiranku kosong. Kenapa Sun Mi melakukan semua ini padaku? Dia lebih memilih Kwang Hee daripada aku?



Waktu sudah senja. Aku beranjak untuk pulang. Di perjalanan, tiba2 ada seorang pengemis yang terjatuh di pundakku. Sepertinya dia pingsan.


"Agasshi! Bangunlah!" Teriakku padanya. Dia tidak merespon. Sepertinya dia benar2 pingsan. Apa aku harus membawanya ke apartemenku?



Akhirnya, aku memutuskan untuk membawa pengemis. Ehm… sepertinya bukan.. nona ini ke apartemenku.
Aku membaringkannya di sofa. Wajahnya terlihat sangat kumal. Aku sangat yakin dia terlihat cantik jika sudah mandi.


"Aw!" Teriak nona itu pelan.


"Ada apa agasshi?" Tanyaku. Dia terlihat sangat terkejut.


Jinri pov

"Aw!"teriakku. Kepala ku sangat sakit sekarang. Dimana ini? Apa aku bermimpi?


"Ada apa agasshi?" Tanya seorang namja-yang-tidak-kukenal.


"Siapa kau?!"teriakku.


"Mianhae… kau tadi pingsan di jalan. Jadi kuputuskan untuk membawamu kesini."


"Pingsan?"


"Ya. Lebih baik kau bersihkan badanmu dulu. Aku akan membuatkanmu makanan."


Jin ri masih terdiam.


"Kau tidak mau mandi?"


"Aniyo. Aku tidak punya baju."


"Sepertinya aku ibuku meninggalkan beberapa bajunya disini. Jadi jangan khawatir." Kata Sehun.


"Gamsahamnida, emm.."kata ku menggantung.


"Sehun… Oh sehun…" jawab Sehun langsung


"Ah ne… gamsahamnida, tuan Oh." Kataku sambil menundukkan badanku.


"Tuan Oh? Haha jangan seformal itu. Aku bahkan belum lulus SMA. Panggil Sehun saja."


"Ah ne… mianhamnida."


"Kau masih menggunakan bahasa formal. Siapa namamu?"


"Park JinRi."


"Arraseo, JinRi sshi. Handuk sudah ada di kamar mandi."


"Gomawo."aku akhirnya berjalan ke arah kamar mandi apartemen Sehun.


Aku memperhatikan rumah ini. Rapi. Hanya satu kata untuk menggambarkannya. Aku tidak percaya seorang namja bisa serapi ini. Tuhan, apa aku sedang berada di surga? Aku tidak pernah berada di tempat sebagus ini.


Sehun pov

Gadis itu sedang mandi. Lebih baik aku membuatkannya bubur. Tapi, aku tidak bisa memasak dengan baik. Bagaimana ini? Aku memeriksa ponselku dan mencari resep untuk membuat bubur. Arrkhh sulit sekali.
Aku mengeluarkan semua bahan yang disebutkan di resep itu. Banyak sekali. Apa yang harus kulakukan dengan semua ini?


"Kau kenapa?" Tanya Jin ri. Sepertinya dia sudah mandi. Sudah kutebak, dia terlihat cantik ketika sudah mandi. Dia memakai baju ibuku.


"Ani… aku hanya bingung bagaimana membuat bubur."


"Bubur? Ah.. aku bisa membuatnya." Kata JinRi berdiri di sampingku.


Aku hanya menatapnya bingung. Dia tertawa kecil. "Bantu aku, sehun sshi. Tolong ambilkan panci."


Author pov


Sehun dan jinri berhasil membuat bubur mereka. Mereka sekarang sudah duduk di meja makan.


"Aku akan makan!" Kata Jinri semangat sambil mengangkat sendoknya ke atas. Sehun hanya melongo melihatnya. "Kau kenapa?"


"Ani.. kau sangat bersemangat."


"Aku sangat lapar. Sejak tadi malam aku belum makan."kata jinri mulai memasukkan bubur ke dalam mulutnya.


"Tadi malam? Jadi kau tidak sarapan dan makan siang?"sehun belum menyentuh buburnya.


"Ya. Sejak aku kabur dari panti asuhan."


"Panti asuhan?" Ulang sehun.

"Haha lebih baik kau makan buburnya. Nanti dingin."


Sehun menyuap buburnya. "Enak. Apa maksudmu panti asuhan?"


"Aku besar di panti asuhan sejak umurku 4 tahun. Sekarang aku sudah berumur 17 tahun. Aku tidak mau membebani panti asuhan itu. Jadi aku kabur. Namun, aku tidak tahu harus kemana. Aku benar2 bodoh."


"Kau juga masih SMA? Jadi, kau setelah ini akan kemana?"


"Tidak tahu. Apa harus ke panti asuhan lagi? Aku tidak yakin akan diterima lagi."


"Tinggal lah denganku, kalau begitu." Ucap Sehun membuat Jinri hampir tersedak.


"Uhuk! Ne?"


"Tinggal lah denganku. Lagipula aku punya 1 kamar lagi."


"Aku rasa itu akan menjadi bebanmu."


"Bila kau merasa itu beban, kau bisa membayar sewa untuk kamar itu nanti. Pokoknya kau punya tempat tinggal."


"Tapi… apa itu tidak apa2?"


"Tentu saja."


"Tapi sekolahku.."


"Kita akan mengurusnya besok. sekarang, tidurlah. Aku akan membereskannya."


"Aniyo! Aku yang akan membereskannya."


"Jangan… kau sudah membuat buburnya. Setidaknya aku yang akan mencuci piring. Kau istirahatlah."
Jinri menurut. Lagipula sekarang kepalanya agak sakit entah kenapa. Lalu dia menatap ke arah kumpulan album foto milik Sehun. Lalu mengambil album itu.


"Sehun sshi! Kau sangat imut saat kecil ha ha ha!" Kata Jinri menertawakan salah satu foto Sehun.


"Apa yang kau lakukan? Astaga itu albumku!"rebut Sehun.


"Aku hanya melihatnya. Kau pelit sekali."


"Sudahlah. Aku akan mengantarmu ke kamar." Sehun menarik tangan jinri.


"Woah! Tidakkah ini terlalu besar?"


"Ini tempat tidurmu, lalu ini pemanas ruangan. Dan oh! Ini lemari bajumu."


"Jinjja gomawo, Sehun sshi."


"Baiklah. Kau tidur dulu. Selamat malam jinri sshi." Kata Sehun keluar lalu menutup pintu kamar Jinri.


Sehun pov

Aku bingung kenapa aku bisa menerimanya di rumahku. Dia bahkan tidak kukenal. Namun aku tidak tahu kenapa ada perasaan nyaman saat didekatnya. Aku bahkan merasa dia bisa membuat hidupku lebih berwarna. Astaga. Apa2an aku ini?


Keesokan harinya aku dibangunkan oleh bunyi2 yang berasal dari dapur.


"Mian. Kau terbangun karena bunyi2 ini?"tanya Jinri yang melihatku bangun.


"Ani. Ah! Baunya enak."


"Oh? Ah.. aku memasak omelet. Sepertinya aku ingin makan itu. Apa tidak apa2? Jika kau tidak suka aku akan memasakkan mu makanan yang lain." Tawarnya.


"Aku akan makan semua makananmu, jinri sshi."


" kau mandi dulu baru kita sarapan bersama"


Author pov


"Ini sekolahmu?" Tanya Jinri. Hari ini dia mulai bersekolah di sekolah Sehun.


"Ya." Sehun tetap berjalan cepat tanpa menoleh ke sebelahnya. Sehingga Jinri kesusahan mengikutinya.


"Sehun sshi! Kau jalan cepat sekali! Wah… sangat berbeda dengan sekolahku dulu." Kata Jinri tergopoh2
menyamakan jalannya dengan Sehun.


"Itu sebabnya aku memindahkanmu kesini. Selain kita bisa berangkat bersama."


"Jinjja gomawo, sehun sshi."


"Panggil aku Sehun-ah … jangan Sehun sshi. Kita seumuran."


"Arraseo."


"Sehun-ah!" Panggil seorang namja.


"Jongin-ah!" Balas Sehun. "Jinri-ya. Aku kesana sebentar. Kau tunggu disini." Kemudian Sehun berlari ke arah temannya itu.


"Siapa itu?" Tanya Jongin.


"Ah.. temanku."


"Teman? Setahuku kau tidak pernah berteman dengan gadis kecuali dengan Sun-" Jongin menutup mulutnya ketika melihat tatapan mematikan Sehun. "Ah.. gadis itu bersekolah disini?" Lanjut Jongin sambil menoleh ke arah Jinri. Jinri yang menyadarinya langsung menundukkan badannya ke aah jongin. Jongin melakukan hal yang sama.


"Dia baru pindah."


"Jinjja?"


"Ya. Kita akan bertemu di kelas. Aku akan menemaninya dulu." Kata sehun lalu meninggalkan Jongin.


"Chingu?"


"Ya. Ayo ke kelas." Ajak Sehun. Jinri mengikutinya. Di koridor, tidak sengaja Sehun dan Jinri berpapasan dengan Sun Mi dan Kwang Hee.


Sun Mi menatap Sehun. Sehun menggenggam erat tangan Jinri. Setelah sampai di depan kelas Jinri melepaskan genggaman tangan Sehun.


"Ada apa?" Tanya Sehun bingung.


"Itu sun mi yang kau ceritakan itu, bukan?"


"Ne."


"Baiklah."


"Baiklah?"


"Kau ingin membuat sunmi cemburu, bukan?"


"Ani."


"Apa?"


"Aku bahkan tidak melihat sun mi sebelumnya. Aku memegang tanganmu sebelum aku melihat sun mi." Jelas Sehun.


"Oh begitu…"


"Ayo ke kelas." Ajak Sehun.


"Tunggu… apa kita sekelas?"


"Ah! Aku belum memberitahu. Aku mengaturnya. Aku pikir kau akan kesulitan bersosialisasi." Kata Sehun menggaruk2 kepalanya. "Astaga. Seharusnya kau mendatangi guru Shin."


"Gwencahana. Aku akan kesana. Kau masuklah ke kelas."


"Aniya! Aku harus mengantarmu."


Jinri pov

Di kelas,


"Tidak usah belajar saja kalian!" Teriak guru Shin ketika masuk ke kelas dan mendapati murid2 bermain.


Kecuali, Sehun? Kenapa dia? Apa dia selalu seperti ini? Dia duduk sambil membaca bukunya dan sesekali mencatat di buku tulisnya.


"Hari ini ada siswa pindahan. Park Jinri, silahkan perkenalkan dirimu."


"Annyeonghaseyo, park jinri imnida. Senang bertemu kalian." Aku menunduk.


"Baiklah. Silahkan duduk di samping Oh sehun."


"Gamsahamnida, guru shin." Lagi2 aku menundukkan kepalaku. Lalu aku berjalan menuju kursi disebelah sehun.


"Kau merencanakan ini lagi?" Bisikku.


"Ani. Kursi ini memang kosong." Jawab Sehun tanpa menoleh ke arahku.


"Jinri-ya!"Panggil seseorang yg duduk dibelakang Jinri. Jinri menoleh. "Aku Hyosun."


"Aku Hyerin." Kata org disamping hyosun.


"Annyeong Hyosun! Annyeong Hyerin! Senang bertemu kalian!" Sapaku.


Saat istirahat,


"Sehun-ah! Ayo kita istirahat!" Ajakku.


"Ah… tapi…" kata Sehun agak canggung.


"Wae?" Tanyaku.


"Ani… sebenarnya aku sudah punya janji dengan Jongin. Jadi, aku tidak bisa sekarang. Lain kali saja, ne? Aku akan menetapi janji." Kata sehun.


"Baiklah." Kataku dengan nada sedikit kecewa. Sehun tertawa lalu mengacak2 pelan rambutku.


"Aku janji. Aku pergi dulu."kata sehun lalu berlari ke luar kelas.


"Sehun temanmu?" Tanya Hyerin menghampiriku.


"Iya. Kenapa? Bukankah kalian juga teman sehun?" Jawabku.


"Teman? Kami bukan temannya." Jawab Hyosun.


"Kenapa kalian tidak mengakuinya?" Tanyaku.


"Bukan kami yang tidak mengakuinya. Dia yang tidak mengakuinya."


"Apa?"


"Dia hanya berteman dengan Jongin, dan beberapa lainnya. Teman wanita? Hanya Sunmi yang sekarang sudah bersama Kwang Hee. Jadi mengejutkan bila dia bisa berteman dengan gadis lain." Jelas Hyosun.


"Tidak aneh, bukan? Jika dia bersikap dingin. Dan-" Timpal Hyerin.


"Akhirnya aku mengerti. Terimakasih telah memberitahuku." Kataku memotong perkataan Hyerin.


"Oke. Ayo ke kantin aku sudah sangat lapar." Hyosun menggandeng tanganku dan tangan Hyerin.


Sehun pov


"Sehun-ah!" Jongin melambai ke arahku.


"Bagaimana?"


"Aku tidak bisa apa2… mereka terus berulah. Aku kewalahan." Terang Baekhyun.


"Apa yang mereka inginkan?" Tanyaku lagi .


"Kau tahu mereka suka apa." Jawab Chanyeol pendek.


"Kapan?"


"Malam ini. Sepulang sekolah. Tidak Ada jam malam kan?" Kata Kyungsoo. "Sialan! Aku benar2 tidak ingin
ikut."



TBC

RnR?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar